Dalil Wajib Memiliki Mursyid Yang Hidup
Alloh SWT berfirman :
… مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُۥ وَلِيًّا مُّرْشِدًا
” … Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh , maka dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang disesatkan-NYA maka engkau tidak akan mendapatkan *Wali Mursyid* ( seorang penolong yang dapat memberi petunjuk jalan kepada- NYA ).”
( QS. Al-Kahfi / 18 : Ayat 17 )
Alloh SWT berfirman :
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَ*أَنْتَ* فِيهِمْ ۚ
” Dan Alloh tidak akan mengazab mereka , selama *engkau* berada di antara mereka…”
( QS. Al-Anfal / 8 : Ayat 33 )
Catatan :
انت = engkau.
Engkau disini dimaksudkan kepada Rosul SAW dan para penerus Rosul SAW yang Mursyid.
Dalam kitab Anwarul Qudsiyyah , Sayyid Al-‘Arif Billah Syeikh Abdul Wahab Asy-Sya’roni ra berkata :
Seorang murid yang sejati hendaknya berterima kasih kepada Alloh yang telah memberinya kesempatan berguru kepada seorang Syeikh Mursyid.
Sebab, jika seorang murid tidak menemukan seorang Syeikh Mursyid yang dapat membimbingnya ke dalam thoriqoh maka ia akan keluar dari dunia ini dalam keadaan berlumuran DOSA BESAR walaupun ia membawa pahala ibadah sepenuh manusia dan jin”. Dosa besar apakah yang di maksud ? Hati lupa kepada ALLOH.
Hati lupa kepada ALLOH adalah merupakan dosa besar.
Alloh SWT berfirman :
… وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِينَ ﴿ ٢٠٥ ﴾
” … dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lupa hati ( kepada Alloh ) .”
( QS. Al-A’rof / 7 : Ayat 205 )
Masih dalam kitab tersebut, Syeikh Abdul Wahab Asy-Sya’roni ra :
طلب الشيخ فی الطريق وجب علی كل مريد ولو كان من اكابر العلماء .
” Mencari Syeikh Mursyid untuk jalan menuju Alloh hukumnya wajib bagi setiap murid walaupun sudah mencapai kedudukan Ulama besar “.
Dalam kitab Miftahush shudur pasal ke 4 dijelaskan :
فَاعْلَمْ أنَّ كُلَّ مَنْ لَمْ يَتَّخِذْ لَهُ شَيْخًا يُرْشِدُهُ إِلَى الخُرُوجِ عَنْ هَذِهِ الصِّفَاتِ فَهُوَ عَاصٍ لِلهِ وَلِرَسُولِهِ لأَنَّهُ لاَ يَهْتَدِي لِطَرِيقِ العِلاَجِ وَلَوْ تَكَلَّفَ لاَ يَنْفَعُ بِغَيْرِ شَيْخٍ وَلَوْ حَفِظَ أَلْفَ كِتَابٍ ،
Maka ketahuilah, sesungguhnya setiap orang yang tidak memiliki guru Mursyid untuk mengeluarkan sifat yang jelek ( dari dalam dirinya ) maka orang tersebut telah bermaksiat / berdosa kepada Alloh dan Rosul -Nya sebab dia tidak akan mendapat petunjuk bagaimana cara untuk menyembuhkan penyakit hati ( bathin ) walaupun sudah menjadi ahli riyadhoh tidak akan memberi manfaat tanpa bimbingan Guru Mursyid walaupun orang tersebut sudah hafal 1000 kitab diotaknya “.
وَقَالَ الشَّعْرَانِي فِي الأَنْوَارِ القُدْسِيَّةِ :
قَدْ أَجْمَعَ أَهْلُ الطُّرُقِ عَلَى وُجُوبِ اِتَّخَاذِ الإِنْسَانِ شَيْخًا يُرْشِدُهُ إِلَى زَوَالِ تِلْكَ الصِّفَاتِ الَّتي تَمْنَعُهُ مِنْ حَضْرَةِ اللهِ تَعَالَى بِقَلْبِهِ لِتَصِحَّ صَلاَتُهُ مِنْ بَابِ مَا لاَ يَتِمُّ الوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ ،
Syeikh Asy-Sya’roni menjelaskan dalam kitab Anwarul Qudsiyyah :
Telah sepakat para ‘ulama ahli thoriqoh akan wajibnya semua manusia mengambil seorang guru Mursyid yang bisa menunjukan kepadanya cara menghilangkan penyakit-penyakit hati yang akan menghalangi hatinya dekat dengan hadrot Alloh SWT, agar hubungannya dengan Alloh menjadi benar. Hal ini termasuk kepada qoidah usul fiqih : Tidak sempurna hal yang wajib kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya juga menjadi wajib.
وَلاَ شَكَّ أنَّ عِلاَجَ أَمْرَاضِ البَاطِنِ كُلَّهُ وَاجِبٌ كَمَا تَشْهَدْ بِهِ الآيَاتُ وَالأَحَادِيثُ .
Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan seluruh penyakit bathin adalah wajib, sebagaimana yang didukung oleh ayat-ayat ( Al Qur’an ) dan hadits-hadits.
Alloh SWT berfirman :
وَذَرُوا ظٰهِرَ الْإِثْمِ وَبَاطِنَهُۥٓ ۚ …
“Dan tinggalkanlah dosa yang terlihat (zhohir ) dan dosa yang tersembunyi ( bathin ) …”
[ QS. Al-An’am / 6 : Ayat 120 ]
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar