Tak ada kata terlambat
Al-Imam al-Kisa'i rhm. (w. 189 h) dahulunya adalah seorang penggembala kambing, ia berprofesi sebagai penggembala hingga usia 40 tahun. Lalu apa yang membuat ia berhenti dari profesinya itu? Beginilah kisahnya.
Suatu hari ketika ia sedang berjalan bersama kambing-kambingnya, ia melihat seorang ibu sedang menyuruh anaknya berangkat mengaji, namun anaknya keras kepala dan terus menolak.
Ibu itu berkata kepada anaknya,
يَا بُنَيَّ، اذْهَبْ إِلَى الْحَلْقَةِ لِتَتَعَلَّمَ، حَتَّى إِذَا كَبِرْتَ لَا تَكُوْنُ مِثْلَ هَذَا الرَّاعِي
"Nak, ayo berangkat mengaji agar kau pandai, hingga saat kau besar nanti kau tak menjadi seperti si penggembala itu. (sambil menunjuk ke arahnya)"
Ucapan si ibu itu seakan menampar dirinya, ia berkata kepada dirinya,
أَنَا يُضْرَبُ بِيَ الْمَثَلُ فِيْ الْجَهْلِ
"Aku dijadikan perumpamaan sebagai orang yang bodoh. (sungguh hinanya diriku)"
Akhirnya ia pergi ke pasar lalu menjual seluruh kambingnya. Ia mulai fokus menimba ilmu dengan giat dan penuh semangat.
Dan karena kegigihannya jadilah ia pakar dalam ilmu lughat (bahasa arab) dan ilmu qiraat, dan jadilah ia seorang yang dijadikan contoh didalam keluasan ilmu dan kegigihan semangat.
*Copas FB Akhinaa Muhammad Khan*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar