Al Hafidh Al Muhaddits
Al Imam Abu Abdillah Muhammad
bin Idris As Syafii
rahimahullah
Dikenal dengan gelar Imam Syafii, lahir pada th 150H dan wafat pada 204H, berkata
Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Hanbali)
bahwa tiada kulihat
seorang yang lebih
mengikuti
hadits selain Muhammad bin Idris Assyafii, berkata pula Imam Ahmad (yang
merupakan murid dari Imam Syafii) aku mendoakan Syafii selama 30 tahun setiap
malamnya,
dan Imam Syafii ini berguru kepada Imam Malik, dan ia telah hafal Alqur;an
sebelum usia 10 tahun, dan pada usia 12 tahun ia telah hafal Kitab Al Muwatta’
karangan Imam Malik yang berisi sekitar
2000 hadits dengan sanad dan hukum
matannya.
Al
Hafidh Al Muhaddits Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah
Beliau wafat pada th 241 H dalam usia 77 tahun, beliau berguru
pada banyak para
imam
dan muhaddits, diantara guru beliau adalah imam syafii rahimahullah, dan beliau
hafal 1 juta hadits berikut sanad dan hukum matannya, beliau digelari sebagai
salah
satu
Huffadhuddunia, yaitu salah satu orang yang paling banyak hafal hadits
diseluruh
dunia sepanjang
zaman, dan beliau rahimahullah banyak mempunyai murid,
diantaranya
adalah Imam Muslim rahimahullah.
Diriwayatkan ketika datang seorang
pemuda yang ingin menjadi murid beliau maka
beliau
berkata pada anak itu : “ini ada 10 ribu hadits, hafalkanlah, bila kau telah
barulah
kau boleh belajar bersama
murid2ku”, tentunya murid murid beliau adalah para
Huffadh dan muhadditsin yang hafal ratusan
ribu hadits, maka pemuda itu pun pergi
dan
kembali beberapa wkt kemudian, ia telah hafal 10 ribu hadits yang diberikan
oleh
Imam Ahmad itu dan lalu Imam Ahmad berkata
: “sungguh hadist yang kau hafal itu
adalah hadits palsu, tidak ada satupun
yang shahih, hafalan
itu hanya untuk latihan
menguatkan
hafalanmu, sebab bila kau salah maka tak dosa”, karena bila ia hafalkan
hadits shahih lalu ia salah dalam menghafalnya maka ia akan membawa dusta dan
kesalahan
bagi ummat hingga akhir zaman.
Diriwayatkan
ketika Imam Ahmad bin Hanbal hampir wafat, ia wasiat kepada anaknya
untuk menaruhkan 3 helai rambut Rasulullah saw yang memang disimpannya, untuk
ditaruhkan
3 helai rambut Rasul saw itu masing masing di kedua matanya dan bibirnya.
Beliau wafat pada malam jum;at, dan muslimin yang menghadiri shalat jenazahnya
sebanyak
800 ribu pria dan 60 ribu wanita, bahkan bila dihitung dengan kesemua yang
datang
dan datang maka mencapai 1 juta hadirin.
Berkata Imam Abubakar Almarwazi
rahimahullah, kau bermimpi
Imam Ahmad bin
Hanbal
setelah ia wafat, kulihat ia disebuah taman indah, dengan pakaian jubah hijau
dengan
memakai Mahkota cahaya.
Berkata
Imam Abu Yusuf Alhayyan bahwa ketika wafat imam Ahmad, ada orang yang
bermimpi bahwa setiap kubur diterangi pelita,
dan pelita itu adalah kemuliaan
atas
wafatnya
Imam Ahmad bin Hanbal dan banyak dari mereka yang dibebaskan dari siksa
kubur
karena wafatnya Imam Ahmad bin Hanbal diantara mereka.
Berkata Imam Ali bin Al Banaa’,
ketika dimakamkan Ummul Qathi’iy didekat
makam
Imam Ahmad, maka beberapa
hari kemudian ia bermimpi berjumpa
Ummul Qathi’iy,
seraya berkata
: “Terimakasih atasmu yang tekah memakamkanku disamping
kubur
Imam
Ahmad, yang setiap malam Rahmat turun dikuburnya dan rahmat itu menyeluruh
pada
ahlil kubur disini hingga akupun termasuk diantara yang mendapatkannya”.
Al Hafidh Al Muhaddits
Imam Abu Abdillah
Muhammad bin Ismail Al Bukhari
rahimahullah
Beliau lahir pada hari jumat selepas
shalat jumat 13 Syawal 194 H dan beliau wafat
pada
malam jumat yang sekaligus malam idul fitri th 256 H
Berkata
Imam Muhammad bin Yusuf Al Farbariy, aku mendengar dari Najm bin Fudhail
berkata : aku bermimpi
Rasulullah saw dan kulihat Imam Bukhari dibelakang beliau
saw,
setiap beliau saw melangkah sebuah langkah, dan Imam Bukhari melangkah pula
dan
menaruhkan kakinya tepat dibekas pijakan Nabi saw.
Ketika dikatakan kepada Imam Bukhari bahwa ada
disuatu wilayah yang barangsiapa
orang
asing yang datang ke wilayah mereka maka saat setelah shalat maka penduduk
setempat
akan mencobanya dengan hadits hadits tentang shalat, maka Imam Bukhari
berkata : “Bila aku diperlakukan seperti
itu akan kukeluarkan 10 ribu hadits shahih
mengenai shalat dihadapan mereka agar mereka bertobat dan tidak lagi mengulangi
perbuatan
buruk itu”.
Imam Bukhari
telah menulis shahih nya sebanyak
sekitar 7000 hadits saat beliau
belum
berusia 17 tahun, dan ia telah hafal 100 ribu hadits shahih dan 200 ribu shahih
di
usia tersebut.
Berkata
Imam Al Hafidh Muhammad bin Salam
rahimahullah : “kalau datang si bocah
ini maka aku terbata
bata dan tak nyaman membaca
hadits”, dan ia berkata kepada
seorang tamunya
yang datang setelah
Imam Bukhari pergi : “kalau kau datang lebih
cepat
sedikit kau akan berjumpa dengan
bocah yang hafal lebih dari 70 ribu
hadits..”,
maka
tamunya segera bergegas menyusul Imam Bukhari, dan Imam Bukhari berkata :
“sungguh
aku hafal lebih dari itu, dan akan kujelaskan padamu semua masing masing
sanad periwayat
hadits nya, dimana lahirnya, tahun kelahiran dan wafatnya, sifat dan
sejarah
periwayat sanad2 nya dari semua hadits itu”.
Ketika salah seorang perawi hadits bertanya
kepada Imam Bukhari
mengenai nama
nama periwayat, gelar, bentuk kesalahan
sanad hadits dll maka Imam Bukhari
menjawabnya
bagaikan membaca surat Al Ikhlas.
Berkata Imam Bukhari : “aku berharap
menghadap Allah tanpa ada hisab bahwa aku
pernah
menggunjing aib orang lain”.
Suatu hari Imam Bukhari
mengimami shalat dhuhur disebuah kebun korma, dan
didalam bajunya
terdapat seekor Zanbur (kumbang hitam) yang menggigit
dan
menyengatnya hingga 16 sengatan,
selepas shalat Imam Bukhari berkata
dengan
tenang
: “coba kalian lihat ada apakah didalam baju lenganku ini”, maka ditemukanlah
16
luka sengatan kumbang di tubuhnya.
Suatu ketika Imam Bukhari
membacakan sanad hadits dan saat ia melirik
dilihatnya
ada
orang yang terkesima dengan
ucapannya, dan Imam Bukhari tertawa dalam hati,
keesokan
harinya Imam Bukhari mencari orang itu dan meminta maaf dan ridho karena
telah
menertawakannya, padahal ia hanya menertawakan didalam hati.
Diriwayatkan ketika Imam Bukhari
sedang mengajari hadits kepada salah seorang
muridnya dan ia tampak bosan, maka Imam Bukhari
berkata : “para pedagang sibuk
dengan perdagangannya, para pegawai sibuk dengan pekerjaannya, dan engkau
bersama
Nabi Muhammad saw”.
Imam Bukhari
menulis shahih nya (Shahih Bukhari)
di Raudhah, yaitu antara Mimbar
dan
Makam Rasulullah saw di Masjid Nabawiy Madinah Almunawwarah, dan ia mandi
dan berwudhu
lalu shalat 2 rakaat baru menulis satu hadits, lalu kembali mandi,
berwudhu dan shalat 2 rakaat, lalu menulis 1 hadits lagi, demikian hingga selesai di
hadits no.7124.
maka selesailah 7000 hadits itu ditulis di kitab beliau,
dengan
bertabarruk
dengan Makam Rasulullah saw dan Mimbar Rasul saw.
Berkata
Imam Muslim dihadapan Imam Bukhari : “Izinkan aku mencium kedua kakimu
wahai
Pemimpin para Muhadditsin, guru dari semua guru hadits”.
Dikatakan kepada Imam Bukhari,
mengapa tak kau balas orang yang memfitnahmu
dan
mencacimu?, ia menjawab : “aku teringat ucapan Rasul saw : “akan muncul kelak
ikhitilaf dan perpecahan, maka bersabarlah hingga kalian menjumpai
aku di telaga
haudh”.
Imam
Bukhari mempunyai akal yang jenius, dan ia hafal bila mendengar 1X saja. Atau
membaca 1X saja. Hingga ketika suatu ketika Imam Bukhari dicoba dan diajukan
padanya
100 hadits yang dikacaukan dan dibolak balik sanadnya, maka Imam Bukhari
berkata : “tidak tahu… tidak tahu”, hingga hadits yang ke seratus,
lalu Imam Bukhari
berpidato, mengulang hadits yang pertama yang disebut si penanya : “Kau tadi sebut
hadits dengan sanad seperti
ini, dan yang benar adalah begini”, demikian
hadits
kedua..
ketiga… hingga 100 hadits.
Ketika telah wafatnya Imam Bukhari, terjadi
kekeringan yang berkepanjangan, maka
par Ulama, Huffadh dan Muhadditsin dari wilayah samraqand
berduyun duyun ke
Makam Imam Bukhari, lalu mereka bertawassul pada Imam Bukhari,
maka hujanpun
turun dengan derasnya hingga 7 malam mereka tertahan
dan tak bisa pulang ke
sdamraqand
karena derasnya hujan.
Al Hafidh Al
Muhaddits Imam Abul Husein Muslim bin Hajjaj
Alqusyairiy
Annaisaburiy
rahimahullah
Beliau lahir pada th 204 H dan wafat pada Rajab 261 H, beliau adalah Imam Mulia
yang menjadi
peringkat kedua dari seluruh para Muhadditsin, yaitu setelah Imam
Bukhari
rahimahullah, beliau ini adalah murid daripada Imam Ahmad bin Hanbal, dan ia
digelari sebagai
salah satu Huffadhuddunia, bersama Imam bukhari,
yaitu salah satu
dari Imam yang dalam peringkat tertinggi
dari para Hafidhul
hadits, ia menulis
hadits
shahih pada usianya 15 tahun sebanyak
12 ribu hadits shahih dan menyingkat itu
semua
dari 300 ribu hadits.
Berkata para Muhaddits : “bila kita mencatat hadits selama 200 tahun maka tetaplah
kita
harus kembali berpegang pada Musnad Imam Muslim.
Al Hafidh Al Muhaddits
Imam Malik bin Anas bin Malik Al Ashbahiy Al Madaniy
rahimahullah
Beliau
lahir pada th 93 H, dan wafat pada rabiul awal 179 H
Beliau
adalah penulis kitab yang sangat termasyhur, yaitu Al Muwatta’, yang
mengandung
2000 hadits dan sanadnya.
Beliau adalah seorang
Ulama agung di Madinah Almunawwarah dan sangat
berwibawa.
Diriwayatkan bila orang orang mencambuk onta ontanya untuk berusaha kemana
mana
mencari seorang ulama yang paling tinggi keluasan ilmunya, niscaya mereka tak
akan temukan
Ulama yang ilmunya
melebih Sang Alim yang di Madinah, yaitu Imam
Malik
rahimahullah, Imam Malik adalah Guru Imam Syafii.
Berkata
Imam Syafii : “bila ulama disebut sebut, maka Imam Malik adalah bintang yang
berpijar”.
Dan berkata Imam Syafii : “kalau bukan karena Imam Malik dan Imam Ibn Huyaynah,
niscaya
telah sirna ilmu di Hijaz (jazirah arab)”
Berkata
Imam Syafii : “tak ada kitab yang lebih mengandung kejelasan dan
pembenaran
yang menyamai Al Muwatta’ Imam Malik
Imam
Malik berpakaian rapih dan selalu menggunakan minyak wangi.
Berkata
Imam Al hafidh Wuhaib bahwa Imam semua ahl hadits adalah Imam Malik
Berkata Imam Qutaibah, bila Imam Malik keluar menyambut
tamunya beliau
berpakaian indah, memakai sifat mata, wewangian
dan membagi bagikan
kipas
kepada masing masing tamunya,
ia adalah Imam yang sangat berwibawa, majelis
dirumahnya selalu hening dan tak ada suara keras dan tak pula ada yang berani
mengeraskan suaranya,
ruangan beliau dipenuhi
kesejukan dan ketenangan, dan
beliau
dimakamkan di kuburan Baqi’
Diriwayatkan
bahwa bila Imam Malik akan membacakan hadits maka ia berwudhu, lalu
merapikan janggut
putihnya, lalu duduk dengan wibawa dan tenang,
menggunakan
wewangian, barulah
beliau mengucapkan hadits Rasulullah saw, ketika ditanyakan
kepadanya
mengenai itu, beliau berkata : “aku mengagungkan hadits nabi saw, aku tak
menyukai mengucapkan hadits trkecuali dalam keadaan suci”, dan beliau tak suka
mengucapkan
hadits dalam perjalanan atau dalam terburu buru.
Bila
ada orang yang mengeraskan suara saat beliau membaca hadits Nabi saw maka
beliau berkata
: “jangan kau keraskan suaramu,
rendahkan suaramu, karena Allah
telah
berfirman : Wahai Orang orang yang beriman, jangan kau keraskan suaramu
didepan Rasulullah saw, maka barangsiapa yang mengeraskan suaranya
didepan
hadits Rasulullah saw sama dengan mengeraskan suaranya
dihadapan Rasulullah
saw”.
Imam Malik berkata : “Ilmu bukanlah
dengan berpanjang panjang
riwayat, tetapi
cahaya
yang disimpan Allah didalam sanubari”.
Al Hafidh Al Muhaddits
Imam Nu’man bin Tsabit dikenal
dengan Abu Hanifah
(Imam
Hanafi) rahimahullah
Beliau wafat pada
th 150H, ada pendapat yang mengatakan kelahirannya pada th 61
H, Imam Abu Hanifah
belasan tahun lebih tua dari Imam Malik, dan mereka hidup
dalam
satu zaman, namun diriwayatkan bahwa Imam Abu Hanifah sangat memuliakan
dan
menghormati Imam Malik di Madinah Almunawwarah.
Imam Abu Hanifah banyak ditentang para Muhadditsin dan sebagian besar menilai
haditsnya dhaif, dan beberapa
fatwanya yang tampak kurang sesuai dengan Jumhur
Ulama, namun sebagian pendapat
mengatakan karena justru hal itu disebabkan
karena di masa beliau adalah masa dahsyatnya fitnah,
dan beliau tergolong
kepada
generasi
Tabi’in
(sumber
: Asshafwatusshofwah, Tadzkiratul Huffadh, Siyar fii A’laaminnubala, Tanbihul
Mughtarrin,
Tariikh Asshaghir, Tarikh Al Baghdad, Fathul Baari Al masyhur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar