Ketika sanubariku keruh dan terbenam
dalam gelapnya kesulitan
dan kesempitan,
sanubariku
meraung menahan sakitnya benturan benturan permasalahan yang
bagaikan
hujan lebat terus mendera tubuhku, aku berusaha menghindar dan
menyelamatkan
diri, namun hantaman hantaman kesulitan tindih menindih membuatku
roboh tak berdaya, panca inderaku gelap tak memiliki
rasa, mataku terbuka
dan
seluruh pemandangan berubah menjadi selubung
pekat yang mengerikan, telingaku
mendengar suara suara namun mendadak bagaikan
dihambat dengan ketulian
yang
kelam,
alam pemikiranku lumpuh, kedua telapak tangan dan jari jariku bergetar, hatiku
bagai
hangus terbakar oleh gemuruh lahar kerisauan..
Apa
yang bisa kuperbuat..?, aku tidak tahu, semua jalan keluar yang kutempuh
tertutup
rapat.., semua orang masa bodoh atas kesulitan dan raunganku, seakan aku hidup
sendiri
di alam ini..
Aku rebah terhenyak, tiba tiba terdengarlah suara lirih dari Firman Tuhanku..
“WA
NAADAA FIDHULUMAAT.. AN LAA ILAAHA ILLA ANTA..,
SUBHANAKA INNIY
KUNTU MINADDHAALIMIIN.., FASTAJABNAA LAHU WANAJJAYNAAHU MINAL
GHAMMI WAKADZAALIKA NUNJIYYIL MU?MININ..” Aku tersentak kaget..
ah..
Kisah
Yunus as.., ketika Allah swt menceritakannya dengan jelas, “DAN DIA (Yunus)
MEMANGGIL (KU) DALAM KEGELAPAN.. BAHWA TIADA TUHAN SELAIN
ENGKAU, MAHA SUCI ENGKAU..
SUNGGUH AKU TERMASUK
ORANG YG
DHALIM.., MAKA KAMI MENJAWAB
DOANYA, DAN KAMI
MENYELAMATKANNYA DARI KEGUNDAHAN DAN PERMASALAHAN DAN
DEMIKIAN PULA KAMI
MENYELAMATKAN ORANG ORANG MUKMIN” (Al Anbiya
87)
Betapa
sempit dan adakah lagi kesempitan dan kebingungan lebih dari yang menimpa
Nabiyallah Yunus as saat itu, ditelan
oleh seekor ikan raksasa dan hidup merangkak
didalam perut hewan itu.. betapa busuknya.. betapa gelapnya.. betapa sempit dan
kalutnya Yunus as saat itu, ditelan
oleh seekor ikan besar dan dibawa kepada
kedalaman
Samudera raya..
Ia tak mungkin memanggil
siapapun, tak pula bisa berbuat
apapun.. namun cerita ini
dikisahkan kembali
oleh Nya seakan Dia berseru
: Akulah Raja Tunggal Maha
Penguasa Kegelapan
Samudera, Akulah yang Maha Menemaninya saat ia dalam
kesendirian, Aku Maha Tunggal
Mendengar tangisannya yang terbenamkan dalam
pekatnya
Samudera, Masihkah ada selainku yang mendengar
panggilannya? Saat itu
memang sudah tak ada lagi yang bisa diharapkan selain Nya, maka Dia
menceritakannya dengan indah : “Maka ia Memangil manggil
Ku dalam kegelapan..”,
kegelapan perut ikan, kegelapan
perasaan, kegelapan masalah
yang terpekat.. “ia
memangil
manggil Ku dalam kegelapan.. Tiada Tuhan Selain Mu, Maha Suci Engkau,
sungguh
aku dari kelompok hamba yang dhalim..”,
Tak ada keselamatan dari Siksa Nya selain dengan Kalimat Tauhid,
sebagaimana
Hadits Qudsiy yang berbunyi
: “Laa ilaaha illallah adalah Benteng Ku, barangsiapa
yang
mengucapkannya maka ia masuk dalam benteng Ku, barangsiapa masuk dalam
benteng
Ku maka ia aman dari siksa Ku”.
Maka
Yunus as memulai doanya, memanggil mangil Maha Raja Penguasa Samudera
Kegelapan dan Maha Menemani
setiap kesendirian, Maha Raja Yang Menciptakan
Terang Benderang
dan Kegelapan di Kerajaan Alam Semesta, ia memulai doanya
dengan “Laa ilaaha illan anta” Tiada Tuhan selain Engkau.. Lalu Yunus meneruskan
doanya dengan mensucikan Allah..bertasbih kepada Allah.. Dia Yang Tak satupun
menghalangi
Pandangan Nya, Maha Suci Raja Yang selalu disucikan selamanya oleh
sekalian
Alam.., dan Dia pula telah berfirman : “KALAU BUKAN KARENA IA (Yunus)
ORANG
YG SUKA BERTASBIH MENSUCIKAN ALLAH, NISCAYA IA AKAN TETAP
DIDALAM
PERUT IKAN ITU HINGGA HARI KEBANGKITAN”.
Maka Yunus meneruskan doanya dengan kalimat
SUBHANAKA maha suci Engkau..
Inniy kuntu minaddhaalimiin.. sungguh
aku termasuk golongan
orang yang dhalim..
(Yunus
as marah dan meninggalkan ummatnya sebelum diizinkan Allah), Ia mengadu,
mengaku,
dan berharap cemas semoga Maha Pemelihara Tunggal ini masih
memaafkannya, maka Dia Allah meneruskan firman Nya, MAKA KAMI TERIMA
SERUANNYA, DAN KAMI MENYELAMATKANNYA DARI KESULITAN.. Ah.. betapa
tak
berartinya seluruh musibahku ini dibanding orang yang ditelan hewan raksasa
lalu
dibawa tenggelam
ke Dasar Samudera.. muncul harapan dihatiku.. berarti aku harus
banyak mengucapkan kalimat Tauhid, Tasbih dan mengakui
kesalahanku pada Nya,
Niscaya Dia akan menolongku dari kesulitan ini.. Tiba tiba batinku merintih
lagi.. ah..
tak
mungkin.. itukan untuk Nabi Yunus.., siapakah aku hingga akan pula akan
ditolong
Allah?,
ini hanyalah kekhususan Yunus as, Nabi Allah, tiba tiba aku teringat akhir ayat
itu.. WA KADZALIKA NUNJIYYIL
MU’MINIIIN, dan begitupula kami menyelamatkan
orang
orang yang mukmin.
Maha Suci Engkau Wahai Menyingkap kegelapan
malam dan membuatnya terang
benderang, beribu hati gelap dan pekat telah pula kau singkapkan kesedihan mereka
dengan pengabulan doa hingga hati gelap dan kelam itu berubah menjadi
terang
benderang dengan kegembiraan oleh Matahari Keluhuran
Mu.. Kau simpan rahasia
kelembutan Mu dalam ayat pendek ini.., bahwa Kau Maha Siap mengulurkan jari jari
takdir
kelembutan yang memutus rantai rantai takdir Mu yang mencekik dan
menghanguskan
sanubari ini dengan Munajat dan Doa kami, sebagaimana Hadits Nabi
Mu
saw, “Tiadalah Yang Mampu menolak ketentuan Nya, selain Doa”. Hanya doa dan
rintihan
di Pintu Kemegahan Mu yang akan menyingkirkan segala kesulitan ini..
Maka aku bermunajat Sebagaimana Munajat Nabiku Muhammad
saw : Wahai Allah,
Demi orang orang yang bermunajat meminta
kepada Mu, Demi orang orang yang
bersemangat
menuju keridhoan Mu, dan juga demi doa Yunus as dan seluruh pemiliki
sanubari luhur yang menginjak
Bumi Mu dari zaman ke zaman, Demi berjuta telapak
tangan yang telah terangkat
bermunajat pada Mu, Demi Doa Yunus ketika didalam
perut hewan raksasa di dasar Samudera.. Yang sebab doanya lah kau bukakan
Rahasia
pertolongan Mu, dan demi Keteguhan Ibrahim as yang membuat api Namrud
menjadi
tunduk dan dingin.. dan Demi Munajat Nabi Muhammad saw, yang merupakan
Munajat Terluhur
dari seluruh Munajat
Hamba Mu di Kerajaan Alam Semesta,
bebaskan Aku dari segala kesempitan.., bebaskan aku
dari dasar samudera kesulitan
yang
membuatku tenggelam dan Buta dari kegembiraan, yang membuatku ditelan oleh
dosa dan merangkak diperut
dosa yang penuh dengan busuknya
bangkai kehinaan
dalam keadaan
Lumpuh dari harapan,
akulah hamba yang merangkak diperut
dosa..
ditenggelamkan
ke dasar Samudera kesulitan.. memanggil manggil Nama Agung Mu..
memanggil manggil
satu satunya gerbang
harapan bagi para pendosa.. selamatkan
aku
dari segala kesulitan..
Tiada
Tuhan Selain Engkau.. aku tak akan menyembah selain Mu.. tak pula akan sujud
pada
selain Mu.. penghambaanku hanya untuk Mu.. tak pula akan memilih Tuhan Lain
selain
Mu.. bila muncul dihadapanku Tuhan lain dengan menyiapkan seluruh
kenikmatan
dan kemewahan abadi diahadapanku.. niscaya kuhempaskan dan kutolak
seluruh anugerahnya, aku akan berpaling
dan berlari kepada Mu.. Menuju Tuhanku
Yang
Maha Tunggal.. Tetap Engkau Maha Tunggal Tuhanku.. hanya Engkau Rabbiy..
hanya
Engkau Pilihanku.. hanya Engkau..
Maha Suci Engkau dengan segala kesucian.. maka singkirkanlah segala kesulitan ini
sebagaimana
Ibu yang menepiskan bekas noda dari wajah bayinya.. Rabbiy.. Rabbiy..
Sungguh
aku telah berbuat kedhaliman.. sungguh aku telah mengingkari perintah Mu..
namun kemana aku akan pergi menyelamatkan diri kalau bukan kepada Mu? Demi
Keluhuran Muhammad
saw.. Demi Munajat
Muhammad saw.. Demi Keindahan
Muhammad saw.. Demi Kewibawaan Muhammad saw.. Demi Mukjizat Muhammad
saw..
Demi Syafaat Muhammad saw.. Yang kesemua itu mencerminkan Keindahan Mu
dan Kesempurnaan Mu Rabbiy, Maka Maha Suci Engkau dan segala Puji atas Mu
Tuhan
sekalian Alam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar