Selasa, 18 Februari 2025

DASYATNYA KEKUATAN DZIKIR MURID PANGERSA ABAH ANOM QS

بسم الله الرحمن الرحيم 

Ada sesepuh ikhwan TQN Suryalaya yang berdomisili di Karawang bernama Aki Muhtar bin Asnawi. Suatu ketika ia berziarah ke makam Pangersa Abah Sepuh di Puncak Suryalaya. Di sana Aki Muhtar melaksanakan dzikir tahlil TQN Suryalaya dengan khusyu’nya. Suara dzikirnya mantap seperti derap langkah tentara yang konstan bahkan semakin klimaks.

Para peziarah lain menyaksikan Aki Muhtar begitu asyiknya menikmati dzikir. Maka para peziarah lainnya langsung berma’mum mengikuti dzikir tahlil Aki Muhtar. Sedangkan Aki Muhtar yang sedang “tenggelam” dalam dzikir sama sekali tidak tahu jika diikuti oleh orang banyak. Bahkan Aki Muhtar semakin terhanyut dalam kenikmatan spiritual yang luar biasa.

Kekuatan dzikir Aki Muhtar ternyata bagaikan gravitasi SPIRITUAL yang sangat dahsyat bagi para peziarah lain. Jiwa mereka seperti tersedot dan terbawa oleh kondisi spiritual yang sedang dialami oleh Aki Muhtar. Sehingga jasad mereka seperti tidak cukup untuk menampung ruh mereka. Bahkan RUH mereka terus terbawa melambung hingga ke luar dari jasadnya. Akibatnya banyak di antara mereka kemudian bergelimpangan tidak sadarkan diri.   

Pangersa Abah Anom ra di Madrasah Suryalaya ternyata mengetahui peristiwa yang sedang terjadi di Puncak Suryalaya. Pangersa Abah lalu menugaskan Aki Anta untuk menghentikan dzikir Aki Muhtar serta menjemput dirinya. Maka Aki Anta segera naik ke Puncak Suryalaya melaksanakan tugas dari Pangersa Abah. Aki Anta kemudian menyaksikan Aki Muhtar sedang asyik berdzikir di antara banyak orang yang tergeletak tidak sadarkan diri.

Di telinga Aki Muhtar kemudian Aki Anta mengucapkan: “Sayyidunaa muhammadur rasuulullaah shallallaahu ‘alaihi wasallam!”

Secara spontan Aki Muhtar langsung mengucapkan: “Sayyidunaa muhammadur rasuulullaah shallallaahu ‘alaihi wasallam..” Sehingga dzikir tahlilnya menjadi terhenti. Aki Muhtar lalu membuka matanya. Tapi ia langsung merasa heran  krn di sekitarnya banyak orang yg tidak sadarkan diri.

“Apa yg terjadi dengan mereka semua?” Tanya Aki Muhtar.

“Makanya simkuring ditugaskan oleh Pangersa Abah untuk menjemput anjeun ke Madrasah..” Jawab Aki Anta.

Mendengar hal itu Aki Muhtar segera mengikuti Aki Anta turun menuju ke Madrasah Suryalaya. Ketika Aki Muhtar sudah tiba di hadapan beliau, Pangersa Abah langsung berkata: “Kejar ruh mereka, mumpung belum ke langit..!”

Aki Muhtar segera naik kembali ke Puncak Suryalaya untuk melaksanakan tugas dari Pangersa Abah. Ia langsung berdzikir serta bermunajat kepada ALLOH SWT agar mengembalikan ruh para peziarah yang tidak sadarkan diri. Tidak berapa lama kemudian mereka satu persatu terbangun sadar kembali.

“Yahhh lagi enak-enaknya kenapa malah dihentikan?!!” Kata sebagian besar peziarah yang malah kecewa karena terputus dari pengalaman spiritualnya. Mereka sendiri tidak menyadari jika kondisi spiritual yang mereka alami berpotensi menimbulkan fitnah. Karena bisa menyebabkan ruh mereka seterusnya meninggalkan jasadnya. Subhaanallooh.. Walloohu a’lam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar