TALQIN di Dalam Kitab Sirrul Asror
Sayyid Syeikh Abdul Qodir Al Jailani Qs
1. Basiroh adalah inti Ruh ( 'ain ar-ruh ). Bagi para Wali, basiroh ini adalah Fuad Mereka. Basiroh ini tidak akan terbuka dengan ilmu Lahiriah, tapi harus dengan ilmu Batin yg langsung dari Alloh ( Laduni ). Sbagaimana disebutkan dalam Firman-Nya, Dan Kami Ajarkan Kepadanya Satu ilmu dari sisi Kami ( al-kahfi 65 ).
Maka yg Harus dilakukan oleh orang2 yg ingin menggapai inti Ruh adalah dengan berguru Kepada Ahli Basiroh dengan Mengambil TALQIN dari Wali Yg Mursyid yg Memberi Arahan Langsung Dari Alam Lahut.
2. Ketahuilah Bahwa Jenjang2 Martabat yg telah disebutkan pada Bab Sebelumnya tdak Dapat dicapai kecuali dengan Taubat Yg Tulus dan Mendapat TALQIN dari Mursyid. Alloh Swt. Berfirman, Dan ( Alloh ) Mewajibkan Kpda Mereka mendapatkan Kalimat Taqwa (Al-fath 26).
Maksud Kalimat Taqwa ini Adalah Lāilāhaillalloh dengan Syarat diambil dari orang Yg Bertaqwa dan Suci dari Memikirkan Selain Alloh Swt. Bukan Kalimat Lāilāhaillalloh yg didengar dari bacaan orang Awam.
3. Alloh Swt berfirman, Ketahuilah bahwa sesungguhnya Tiada Tuhan Melainkan Alloh dan Mohonlah ampun bagi dosamu dan bagi ( dosa ) Orang2 Mukmin, Lelaki dan perempuan. ( Muhammad 19 ). TALQIN yg menjadi Sebab Turunnya ayat ini adalah TALQIN Dzikir yg Diperuntukkan khusus Orang2 Khawas ( Khusus ).
4. Perumpamaan Orang Yg Taubat dari dosa Lahiriah saja seperti orang Yg memotong rumput sampai dipangkal batang saja, tidak mau mencabut dari akarnya. Maka, pasti akan tumbuh lagi, bahkan lebih Banyak dari sebelumnya. ( sedangkan ) Ahli Taubat yg bertaubat dari segala dosa dan ahlak buruk bagaikan orang yg mencabut rumput hingga akarnya. Maka dipastikan dia tidak akan tumbuh lagi kecuali sedikit. Maka TALQIN adalah alat untuk "memotong" segala sesuatu selain Alloh Swt dari Qolbu orang Yg di-TALQIN.
4. Sayyiduna Umar bin Khattab Berkata, Qolbuku melihat Robb-ku dengan cahaya Robb-ku. Artinya Qolbu Manusia Adalah Cermin Yg Memantulkan Jamalulloh.
Penyaksian Umar bin Khattob Ra, ini tidak dapat digapai Kecuali Dengan TALQIN dari Guru Mursyid yg Telah Sampai / Wusul kpada Alloh Swt. TALQIN itu diterima dari generasi Paling awal ( as-sābiqīn ). Kemudian, TALQIN ini diturunkan dari Mereka ( as-sābiqīn ) untuk menyempurnakan orang2 yg belum Sempurna ( an-nāqishīn ) atas perintah Alloh Swt melalui Nabi-Nya.
5. Rosululloh Saw Bersabda, Kalimat bijak adalah milik Hukama yg hilang. Ambillah bila menemukannya.
Kalimat Lāilāhaillalloh dari mulut orang Awam turun dari Lauhil Mahfuzh yakni Alam Jabarut, pahala Mengucapkannya adalah Pahala Derajat. Sedangkan kalimat Lāilāhaillalloh dari Mulut Rijalulloh ( Auliya ) turun Dari Lauhil Akbar melalu Lisan Al-Qudsi di Alam Al-Qurbah tanpa perantara. Segala sesuatu kembali pada asal. Oleh Karena itu, mengambil TALQIN dari Qolbu yg hidup hukumnya Fardhu. Sbagaimana Rosululloh Saw Bersabda, Mencari ilmu hukumnya sangat Fardhu bagi setiap Muslim dan Muslimah. Maksud ilmu pada Hadist ini adalah ilmu Ma'rifat dan ilmu Qurbah.
6. Membersihkan Qolbu dari Noda2 ( Banyak Makan, Minum, Tidur, Bicara, Jima' dll ) ini tidak dapat dilakukan kecuali dengan Melazimkan Dzikir yg didapat Dari TALQIN. Awalnya dengan Dzikir nyaring hingga mencapai Maqom Hakikat. Sbagaimana Alloh Swt Berfirman, Sesungguhnya Orang2 Yg Beriman itu adalah Mereka yg apabila disebut Nama Alloh Gemetarlah Qolbu Mereka ( al-anfal 2 )
7. Maka Hamba di Dunia ini Wajib Mencari Kehidupan Qolbu ( TALQIN ) di Alam Akhirat dari Mursyid Ahli TALQIN sebelum Waktu Habis. Sebagaimana Sabda Rosululloh Saw, Siapa Yg Mencari Dunia Dengan Amalan Akhirat, Maka Dia tdak mendapat bagian apa2 di Akhirat. Dunia ini adalah Ladang Akhirat. Siapa Yg tdak Menanam di Dunia, Dia tdak Akan Menuai di Akhirat.
8. Para Sufi Berpendapat Terkait Surat An-nur : 35. Bahwa Yg dimaksud "Misykah" adlah Qolbu Org Mukmin dan Yg dimaksud "Pelita/Mishbah" adalah Sirri al-Fuad yaitu Ruh Sulthoni. Yg dimaksud "Kaca/Zujājah" adalah Fuad. Alloh Swt Menyifati Fuad dengan Berkilauan ( Durriy ) krena Cahayanya Yg Sngat Kuat. Kemudian, Alloh Swt menjelaskan Sumber Cahayanya ( al-ma'din ), "Yg dinyalakan dengan minyak dari Pohon yg diberkahi". Pohon yg dimaksud adalah Pohon TALQIN. Dan Tauhid yg Murni pasti Keluar dari Lisan al-Qudsi tanpa perantara. Lalu Alloh Swt Menyifati Pohon TALQIN tersebut dengan Firman-Nya, "Tidak di Timur dan tidak Pula di Barat" artinya tdak dibatasi oleh sifat Baharu dan Tiada, serta sifat Muncul dan Hilang, Melainkan Azali dan tidak hilang selamanya. Sbagaimana Dzat Alloh Swt yg Wajibul Wujud, Maha Qodim yg Azali, Kekal dan Abadi. Begitu pula dengan Sifat-Nya Alloh Swt. Karena ia Termasuk Cahaya Alloh Swt dan Tajalli-Nya yg Selalu Bersama dengat Dzat-Nya.
9. Bersuci ada 2 : Lahir dan Batin
Bersuci secara Lahir dilakukan dengan menggunakan air Syari'at.
Bersuci secara Batin dilakukan Dengan Taubat, TALQIN, Pembersihan Qolbu dan Suluk Thoriqoh ( Menempuh Jalan Ruhani ).
Wudhu dan Sholat Lahir Memiliki Waktu tertentu, Sedangkan Wudhu dan sholat Batin Selamanya, Seumur Hidup, Siang Dan Malam Brsambung ( Tanpa Putus ).
10. Bersuci Ma'rifat Ada 2 : Menyucikan Ma'rifat Sifat dan Menyucikan Ma'rifat Dzat. Menyucikan Ma'rifat Sifat tdk bsa Berhasil Kecuali dengan TALQIN dan Membersihkan Cermin Qolbu dengan Dzikir Asma' dari Nafsu Basyariyah ( Manusiawi ) dan Hayawaniyah ( Kebinatangan ).
11. Haji ada 2 : Haji Syari'at dan Haji Thoriqoh/Tarekat. Haji Syari'at Sudah Maklum. Haji Thoriqoh, Bekal dan Kendaraannya adalah Kecenderungan Kepada Ahli TALQIN ( MURSYID ), Lalu Mengambil TALQIN darinya. Selanjutnya Melazimkan Dzikir dngan Lisan serta Menghayati Maknanya, yg dimaksud dngan Dzikir disini ialah Lāilāhaillalloh hingga Qolbunya Hidup. Selanjutnya Menyibukkan diri dengan Dzikir Batin hingga Qolbunya Bersih.
12. Jika Seorang Mukmin Ahli Tauhid ( Sufi ) duduk dalam Kholwat dengan Taubat dan TALQIN Beserta Syarat2nya, Maka Alloh Swt Akan Memurnikan Amalnya, Menerangi Qolbunya, Melembutkan Kulitnya, Menyucikan Lidahnya dan Disatukan indranya yg Lahir dan yg Batin. Lalu Alloh Swt Mengangkat amalnya ke Hadirat-Nya dan Alloh Swt Mendengarkan doanya. Seperti Ucapannya, "Sami'allõhu liman hamidah ( Alloh Swt. Maha mendengar orang yg Memuji-Nya ). Maksudnya Alloh Swt. Menerima doanya, pujiannya, serta kerendahan hatinya. Lalu Alloh Swt akan menganugerahkan pada Hamba-Nya itu balasan berupa Al-Qurbah dan Surga ( Derajat ).
13. Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib K.w. berkata,
" Jika Bukan Krena Bimbingan Tuhanku, Aku Tidak Akan Mengenal Tuhanku". Pembimbing Batin ini Muncul Karena adanya Pembimbing Lahir Yaitu ahli TALQIN Seperti Para Nabi, Para Wali, Mereka adalah Para penerang Lahir dan Batin. Qolbu tidak akan Mendapat Tarbiyah ( Didikan ) dari Para Nabi dan Wali Kecuali Setelah Bertemu Dengan Ruh Lain ( Mursyid ). Alloh Swt Berfirman, " Alloh Mendatangkan Ruh atas Perintah-Nya kepada Siapa Saja yg Ia Kehendaki dari Hamba-hamba-Nya ( Al-Mu'min :15 )
Mencari Mursyid itu Wajib demi Ruh Kita ini yg dengan bimbingan Mursyid itu Qolbu akan hidup dan dengan Bantuan Mursyid dia akan mengenali Tuhannya. Pahamilah !
Kesalahan dan Kekurangan Dariku
Kebenaran dan kelebihan Dari Guruku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar