Oleh: Hadrotusyaikh Abah Aos Ra Qs
(Lautan Tanpa Tepi halaman 20-21)
.
.
Mahabbah Shifatiyyah artinya adalah rasa cinta yang muncul karena ketertarikan kepada sifat-sifat yang dicintai, misalnya karena gagah, cantik, simpatik, pandai, dan sebagainya. Cinta jenis ini mudah berubah, ketika sifat-sifat yang menjadi daya tarik itu hilang atau berubah maka cintanya pun berubah bahkan bisa hilang sama sekali, atau mungkin juga bisa berubah menjadi kebencian.
Mahabbah fi'liyah adalah cinta yang muncul karena tertarik oleh pekerjaan, jabatan, kekayaan orang yang dicintai. Cinta semacam ini juga tidak langgeng, mudah berubah-ubah seperti halnya mahabbah Shifatiyah.
Mahabbah Dzatiyah inilah yang disebut cinta sejati. Mahabbah kepada Alloh dapat ditumbuhkan dengan latihan memperbanyak melanggengkan Dzikrulloh. Hal ini dapat dilakukan dengan proses pembiasaan. Istilah pribahasa "alah bisa karena biasa". Jadikanlah Dzikrulloh sebagai kebiasaan. Seorang ulama berkata:
"Hakikat cinta adalah sekiranya engkau meleburkan diri seluruh dirimu demi untuk orang yang engkau cintai sehingga tidak ada satupun sari engkau yang tertinggal untuk dirimu sendiri". (Ibnu Ibadus Tsani)
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mencintai Alloh dan Rosulnya dan dicintai oleh-Nya. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar