Kamis, 07 April 2022

Setelah Al-Gunyah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, kini Al-Hikam Syekh Ibnu Atho'illah Assakandari. Wali Malamatiyah . . ?

بسم الله الرحمن الرحيم 
_________________
Kutipan : . . .

"Terkadang Wali Malamatiyah ini nunjukin yang aneh-aneh, yang bikin kita mikir masa sih wali begini, masa sih wali pakai celana pendek, misalnya.

Itulah Kalam Ibnu Atho'illah Assakandari dalam kitabnya Al Hikam.
سُبْحَانَ مَنْ سَتَرَ سِرَّ الخُصُوْصِيّة فِي الظّهُوْرِ البَشَرِيَّةِ
Hebatnya Allah yang menyembunyikan agen-agen makrifat-Nya dalam rupa sisi manusiawi.

Wali Malamatiyah ini seperti kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa, Nabi Khidir menampakkan maksiat dihadapan Nabi Musa. Bener engga?

Maka antum ga akan kuat bertemu wali Malamatiyah. Bisa kafir, mending engga usah ketemu." Ucapnya..
_________________

Pernyataan ini sederhana namun dapat berakibat fatal pada pemahaman awam yang pada akhirnya bisa menyimpulkan . .

"Ketika ada Wali Malamatiyah melanggar Syariat, maka tidak perlu dipermasalahkan."

Lalu apakah ini kesimpulan yang tepat . . ?
_________________

Mari kita lihat penjelasan "Syekh Said Ramadhan Al-Buthi" dalam Syarah Al Hikam di Hikmah ke 105.

تَقْتَضِي أنْ تَخْتَفِيَ تٍلْكَ الخُصُوْصٍيَّاتِ تَحْتَ جُنَاح الشَّريْعَة الإسْلَامِيّة وَسُلْطَانهَا ، لَا أنْ تَخْتَفِيَ الشَّريْعَة أوْ تحيد أمَامَ مظْهَر تِلكَ الخُصُوْصٍيَّات .
"Keistimewaan wali akan tersembunyi dengan tunduknya ia dibawah naungan syariat dan penguasaan terhadapnya. Bukan syariat yang disembunyikan atau ia lari dari ketetapan disebabkan kewaliannya."

Penjelasan ini sejalan dengan Kalam "Buya Yahya" dalam menjelaskan Hikmah Syekh Ibnu Atho'illah ini.

"Apa yang dibidik oleh Ibnu Atho'illah Assakandari disini adalah,

Para wali itu kalau Allah beri suatu kelebihan dia akan sembunyikan kelebihan tersebut seperti seorang wanita yang menyembunyikan darah haidnya. Malu jika diketahui orang. 

Anehnya orang dizaman sekarang, pamer kalau dia punya keramat. Kamu lihat karomah saya? Kasih tahu ke yang lain biar ngerti ya. Yang seperti itu wali palsu itu."
_________________

Berikut isi dari Hikmah Syekh Ibnu Atho'illah Assakandari dalam kitab Al Hikam,

سُبْحَانَ مَنْ سَتَرَ سِرَّ الخُصُوْصِيّةِ فِي الظّهُوْرِ البَشَرِيَّةِ وَظَهَرَ بِعَظَمَةِ الرُّبُوْبِيَّةِ فِي إِظْهَارِ العُبُوْدِيَّةِ

"Mahasuci Allah yang menyembunyikan rahasia keistimewaan pada hamba pilihanNya dengan menampakkan sifat kemanusiaan, dan terlihat keagungan sifat Ketuhanan dengan nampaknya sifat penghambaan pada dirinya."
_________________

Dari sini tampak jelas bahwa tidak ada pembenaran dari Syekh Ibnu Atho'illah jika terjadi penyelewengan syariat yang dilakukan oleh seseorang bahkan jika itu wali sekalipun.

Termasuk kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa yang telah saya jelaskan ditulisan sebelumnya..
[Link: * * * https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5178982625457663&id=100000379301770 ]

Karena yang dimaksud "tersembunyi" disana bukanlah menyembunyikan kewalian dengan melakukan kemungkaran.

Sehingga penggiringan Hikmah Syekh Ibnu Atho'illah untuk membenarkan prihal penjelasan Wali Malamatiyah diawal, adalah tidak tepat. Atau versi husnudzan nya adalah keliru dalam menafsirkan.
_________________

InsyaAllah tulisan ini tidak bermaksud menjatuhkan atau menyudutkan pihak manapun.

Sekedar mengembalikan fitrah ilmu dan kalam ulama terdahulu yang menuntun kita semua kepada kebaikan dan jalan yang lurus.

Serta membersihkan kemuliaan karomah para wali dari mereka yang mengaku ngaku dirinya sebagai wali.
_________________

Semoga bermanfaat . . .

. . . Ikmal Nurhakim, Lc.

Up ..
_________________

Konflik Dukun [Kisah Nyata]

Link (Part 1) : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5159570550732204&id=100000379301770

Link (Part 2) : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5160860777269848&id=100000379301770

Link (Part 3) : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5162403750448884&id=100000379301770

Link (Part 4) : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5163963393626253&id=100000379301770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar