بسم الله الرحمن الرحيم
Rasulullah Saw bersabda .....
“Hendaklah kamu berpuasa, karena tidak ada yang serupa dengannya”
(An-Nasa’, Siyam 2220)
Firman Allah ......
“Tiada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya”
(QS. 42:11)
Puasa adalah sifat Samdaniyyah
(Sifat khusus yang hanya menjadi milik Allah sebagai Maha Tempat Bergantung)
Sifat Allah tajjali pada Rahasia - Nya
Rahasia atau Sirr - Nya ( RUH) lah yang berlaku
Maka wajib mengetahui ilmu Ruh (Sirr)
Sepanjang jasad belum mengenal Ruhaninya
selama itupula puasa yg disindir nabi hanya mendapat haus dan lapar
Alangkah meruginya
Tubuh atau Jasad itu, merupakan "BATU UJIAN"
Tubuh diciptakan Allah untuk menguji RUH
Sifat MANUSIAWI yang ada pada "RUH", serta keinginan, kemauan, yang diikuti pelanggaran pelanggaran adalah cobaan dan ujian dari tujuan adanya RUH, sampai dimana "MARTABAT" yang dapat dicapainya
Apakah RUH bisa mencapai Nisbatnya kepada ALLAH, atau RUH itu tertarik oleh JASAD dengan memanjakan syahwat syahwatnya
"INILAH KATA AWAL UJIAN ITU"
Itulah kenyataan "RUH"
Itulah kenyataan tentang DIRINYA, dan kesanggupannya "MENAHAN DIRI" dari perbuatan yang menginginkan kepuasan JASAD
Kesanggupan "RUH" menahan diri dari perbuatan "JASAD"
Begitulah halnya bila seorang sedang berpuasa, menolak makan dan minum serta syahwat lainya
Berarti telah memahami kedudukan DIRI dan telah mengembalikan sifatnya yang ASLI
Sifat aslinya bahwa "RUH ITU TIDAK MEMERLUKAN MAKAN, MINUN DAN SYAHWAT"
Jadi ketahuilah bahwa yang berpuasa (menahan) itu bukanlah engkau
Sekali lagi yang berpuasa (menahan) itu bukanlah engkau wahai manusia yang berbuka
Berdosa besar diri mengaku telah berpuasa
Hanyalah dapat lapar dan dahaga saja
Dan tidak mendapat apa apa
Belajarlah tentang "RUH" dan kenal lah akan "DIRINYA"
Agar puasa itu tidaklah sia sia ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar