Senin, 18 April 2022

MEMAHAMI HAKEKAT PUASA

بسم الله الرحمن الرحيم

Rasulullah Saw bersabda .....
“Hendaklah kamu berpuasa, karena tidak ada yang serupa dengannya” 
(An-Nasa’, Siyam 2220)

Firman Allah ......
“Tiada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya” 
(QS. 42:11)

Puasa adalah sifat Samdaniyyah 
(Sifat khusus yang hanya menjadi milik Allah sebagai Maha Tempat Bergantung)

Sifat Allah tajjali pada Rahasia - Nya 
Rahasia atau Sirr - Nya ( RUH) lah yang berlaku

Maka wajib mengetahui ilmu Ruh (Sirr)

Sepanjang jasad belum mengenal Ruhaninya 
selama itupula puasa yg disindir nabi hanya mendapat haus dan lapar 
Alangkah meruginya

Tubuh atau Jasad itu, merupakan "BATU UJIAN" 
Tubuh diciptakan Allah untuk menguji RUH

Sifat MANUSIAWI yang ada pada "RUH", serta keinginan, kemauan, yang diikuti pelanggaran pelanggaran adalah cobaan dan ujian dari tujuan adanya RUH, sampai dimana "MARTABAT" yang dapat dicapainya

Apakah RUH bisa mencapai Nisbatnya kepada ALLAH, atau RUH itu tertarik oleh JASAD dengan memanjakan syahwat syahwatnya

"INILAH KATA AWAL UJIAN ITU"

Itulah kenyataan "RUH"
Itulah kenyataan tentang DIRINYA, dan kesanggupannya "MENAHAN DIRI" dari perbuatan yang menginginkan kepuasan JASAD

Kesanggupan "RUH" menahan diri dari perbuatan "JASAD"

Begitulah halnya bila seorang sedang berpuasa, menolak makan dan minum serta syahwat lainya
Berarti telah memahami kedudukan DIRI dan telah mengembalikan sifatnya yang ASLI

Sifat aslinya bahwa "RUH ITU TIDAK MEMERLUKAN MAKAN, MINUN DAN SYAHWAT"

Jadi ketahuilah bahwa yang berpuasa (menahan) itu bukanlah engkau

Sekali lagi yang berpuasa (menahan) itu bukanlah engkau wahai manusia yang berbuka

Berdosa besar diri mengaku telah berpuasa
Hanyalah dapat lapar dan dahaga saja
Dan tidak mendapat apa apa

Belajarlah tentang "RUH" dan kenal lah akan "DIRINYA"

Agar puasa itu tidaklah sia sia ...
Dan bukan termasuk orang orang yang disindir nabi dalam hadistnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar